Suatu laboratorium yang terakreditasi ISO 17025:2005 akan memiliki 2 (dua) atribut, yaitu operasional laboratorium yang dilaksanakan selalu sesuai dengan persyaratan kompetensi ISO 17025:2005 serta setiap data yang dihasilkan selalu valid. Agar laboratorium tersebut selalu sesuai dengan persyaratan kompetensi ISO 17025:2005, maka dilakukan audit internal serta assesmen yang dilakukan oleh pihak eksternal. Sedangkan untuk mendapatkan data yang valid maka laboratorium harus memiliki suatu program jaminan mutu hasil pengujian (secara internal) serta mengikuti program uji profisiensi lembaga akreditasi (secara eksternal).

Guna meningkatkan kompetensi dan pengetahuan tenaga teknis pengujian, Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Palangka Raya menyelenggarakan Pelatihan (In House Training) Jaminan Mutu Hasil Pengujian selama 2 (dua) hari yaitui pada 6-7 Mei 2013. Peserta pelatihan berjumlah 20 orang yaitu meliputi personil penguji dari Seksi Pengujian Terapetik, Narkotika, Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen (Teranokoko), Seksi Pengujian Pangan dan Bahan Berbahaya, serta Seksi Pengujian Mikrobiologi. Sedangkan sebagai narasumber adalah Drs. Agus Nurhadi, DEA dari Lembaga Training Profesional.

Materi yang disampaikan pada pelatihan ini adalah Jaminan Mutu dan pengendalian Mutu Hasil Pengujian Laboratorium yang meliputi Pembuatan dan aplikasi Quality Control Chart, Uji Homogenitas dan Stabilitas, serta Uji Profisiensi dan Uji Banding. Selama pemaparan materi, terjadi diskusi yang efektif, sehingga sangat membantu para peserta pelatihan dalam mempertajam pemahamannya terutama mengenai bagaimana upaya-upaya yang harus dilakukan dalam menjaga agar setiap data yang dihasilkan selalu valid dan sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.

Pada akhir acara, dilakukan penyerahan sertifikat pelatihan oleh instruktur kepada peserta yang diwakilkan secara simbolis oleh Kepala Seksi Pengujian Teranakoko BPOM di Palangka Raya, Drs. Zulfadli. Apt. dan ditutup dengan berfoto bersama.

BPOM di Palangka Raya